Dengan mata masih setengah watt karena baru tidur sebentar, hari ini terpaksa harus bangun pagi karena hendak berangkat ke Pattaya jam 8 pagi. Shuttle minivan dari hotel tersedia jam 1/2 8 menuju ke bandara. Sengaja kami pesan bis jam 8 pagi supaya bisa tiba di pattaya jam 10 dan bisa menjelajah ke banyak tempat wisata. Entah di bandara don mueang, tapi di bandara svwarnabhumi terdapat terminal bis yang melayani ke berbagai rute sekitar bangkok. Terminalnya enak, bersih dan teratur….namun seperti biasa, tidak ada petugas yang ramah disini. Untungnya saya memesan tiket bis secara online di website bell service, jadi tidak perlu repot tanya sana sini mencari bis kesana. Enaknya pesan bell service ini adalah kita akan diantar sampai ke hotel tempat kita menginap di pattaya.


Jam 8 tepat, bisnya pun berangkat dari bandara svwarnabhumi menuju pattaya dan tiba di terminal bis pattaya jam 10.00. Selanjutnya kami diantar dengan minivan ke hotel red planet tempat kami menginap. Sengaja kami pilih hotel ini karena lokasinya yang strategis, dekat dengan Alcazhar / Tiffany cabaret show, art in paradise dan wisata kuliner. Memang sedikit jauh dari pantai, tapi toh memang tidak ada rencana main ke pantai. Rasanya pantai disini sama saja dengan Bali, bahkan bagusan Bali katanya. First impression melihat kota pattaya ini adalah serupa dengan kuta bali. Rasanya isi kota ini 75% penduduknya orang asing semua…..hahahaaa…..


Setelah cek in dan naruh koper, kamipun langsung keluar hotel lagi dan mencari taksi charteran untuk mengunjungi 3 tempat wisata: Nong Nooch Village, Silverlake Vineyard & Laser Budha. Dengan berbekal google translator, acara tawar menawarpun dimulai…..700 vs 1500, 800 vs 1300, 900 vs 1200, 1000 THB sambil sok jual mahal tinggal pergi dan akhirnya deal….. Gak percuma deh ilmu tanah abang dibawa kesini…..
Dan perjalananpun dimulai dengan Nong Nooch Village sebagai tujuan pertama.


**Sekedar informasi, saya membeli semua tiket wisata di website hotel2thailand. Menurut saya harganya lebih hemat dibanding harga resmi jika datang langsung ataupun travel agent manapun. Tempat wisata berbayar yang saya beli dari website tersebut antara lain: Nong Nooch Village, Art in Paradise, Alcazhar cabaret show & half day tour ke Damnoen Sandhuk Floating Market.


Jam 12.15 kami tiba di Nong Nooch Village dengan perut keroncongan. Maklum dari pagi hanya sarapan pop mie saja dan bermaksud makan siang di food court sini. Tapi ternyata sulit sekali mencari makanan halal disini. Kalaupun ada hanyalah restoran buffet diatas food court yang harganya +/- 120rb / orang. Saran saya buat travellers yang hendak kesini saat jam makan siang, sebaiknya beli paket tiket masuk berikut dengan makan siangnya agar bisa lebih hemat. Ada juga sih restoran India didekat sini, tapi harganya juga sama-sama tidak ramah dikantong.




Disini terlihat gajah-gajahnya sangat terawat dan tampak bahagia. Kita bisa naik gajah ataupun mobil keliling Nong Nooch, tentunya tidak gratisan. Melihat peta Nong Nooch, ternyata areanya sangatlah luas. Butuh seharian jika mau menjelajahi semuanya. Dari area food court, kaki kami melangkah ke kebun bunga dan patung-patung hewan. Bak kebun binatang, hampir semua hewannya dibuat dari patung dan kita bisa menyusurinya dari atas jembatan ataupun dari kebun bawah. Dijamin puas deh bernarsis ria disini.


Selain taman patung, disini juga ada museum mobil-mobil balap maupun antik. Disebelahnya juga ada museum kucing (yang hidup tentunya…… ). Bagi penggemar kucing mungkin senang disini, bagi kami mah tidak……




Puas berfoto ria, kamipun berjalan menuju tempat show pertunjukan kebudayaan thailand. Shownya diadakan tiap 1,5 jam dan hebatnya selalu penuh oleh turis. Baru sekali ini melihat show sebanyak ini dengan jumlah pengunjung yang tidak pernah surut. Salut deh untuk dinas pariwisata Thailand…. Dan pertunjukannya juga tidak kacangan lho…. karena kolaborasi antara traditional musical dance, song, laser, tv, sound effect, dll. Mungkin kalau boleh dibilang sekelas dengan Devdan show di nusa dua atau taman safari bali.




Selesai pertunjukan kebudayaan thailand, pengunjung digiring ke open theater untuk menonton pertunjukan gajah. Jumlah kemampuan gajah disini menurut saya tiada ada tandingannya, bahkan jika dibandingkan dengan pertunjukan di way kambas. Di tempat ini para gajahnya akan menunjukkan kebolehannya bermain bola, melempar dart, joget, naik sepeda, main bowling dan yang paling mengagumkan lagi……Mereka bisa melukis!! Wow, Amazing skills……




Gak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 16.00. Sudah hampir 4 jam kami menghabiskan waktu disini namun rasanya 50% area yang dijelajahi juga belum karena saking luasnya. Jadi PR buat kunjungan berikutnya deh…… Telp supir taksinya minta dijemput dan berikutnya kami diantar ke silverlake vineyard. Disini aslinya merupakan perkebunan anggur yang kemudian dibuat bangunan ala eropa dan dibuat wisata. Saat kesini sih kebunnya tidak banyak anggur yang berbuah, mungkin baru habis dipanen. Dipintu masuknya terdapat toko yang menjual aneka olahan makanan dan minuman dari anggur. Tiketnya sih gratis, kecuali kalau mau menjelajahi masuk ke dalam perkebunannya dengan kendaraan odong-odong. Selain bisa melihat kebun anggurnya secara langsung, katanya didalam ada tempat pengolahannya. Tapi kami tidak kesana, soalnya masih ingin jalan ke laser budha, jadi cukuplah berfoto-foto didepannya saja.


Destinasi berikutnya adalah Laser Budha, yang ternyata lokasinya dekat sekali dengan silverlake. Bingung juga melihat bukit yang diukir gambar budha yang sedang duduk, penasaran bagaimana caranya yah? Kawasan wisata disini juga gratisan dan enaknya terdapat banyak pepohonan, jadi lumayanlah bisa sedikit ngadem…..
Sebelum pulang, kami makan kelapa muda segar dulu di toko penjual kelapa di area parkiran seharga 40 THB. Uniknya selama di Pattaya maupun Bangkok, kelapanya dijual utuh, tidak ada yang dimasukkan ke dalam gelas dan tidak pakai gula sedikitpun. Meski biasanya buah-buahan yang kita import dari Thailand itu kan buahnya besar dan bijinya sedikit, namun kalau kelapa sini justru buahnya cenderung kecil-kecil.


Perut kenyang, dahaga juga sudah sirna, saatnya pulang ke hotel untuk beristirahat sejenak karena malam harinya mau nonton ladyboy cabaret show. Perjalanan dari sini menuju ke hotel memakan waktu +/- 1 jam. Oh ya, tepat keluar di jalan raya kita melihat waterpark Cartoon Network. Kata sopir taksinya sih harga tiketnya luar biasa mahal, yakni 1200 THB. Bahkan orang Thailand sendiri pun katanya malas berenang kesana.
Banyak yang tidak merekomendasikan untuk menonton ladyboy cabaret show jika membawa anak kecil. Tapi rasanya kok sayang banget sudah jauh-jauh ke Thailand tapi melewatkan salah satu show yang tergolong populer di dunia ini. Setelah mencari wangsit siang malam, akhirnya diniatin ajalah nonton show tersebut. Ntar kalau ada adegan seronok ya tutupin mata anakku sajalah….. Agar tidak terlalu malam, kami memilih show kedua jam 8 malam. Dan kebetulan lokasi gedung pertunjukannya tepat di seberang hotel kami, jadi enak tinggal jalan kaki saja. Suasana di sekitar hotel terasa berubah 180 derajat. Jika siang hari tergolong sepi, maka kehidupan pattaya yang sebenarnya baru terasa di malam hari. Bis-bis tidak ada habisnya berseliweran di daerah khao san road. Mungkin karena ada 2 gedung pertunjukan lady boy besar disini, yakni Alcazhar & Tiffany show. Saya sendiri memilih Alcazhar karena dialah yang termurah dibandingkan yang lain, toh cuman sekedar menghilangkan rasa penasaran.


Jam 19.30 kamipun berjalan kaki ke gedung Alcazhar show. Kebetulan saat itu baru saja selesai pertunjukan show pertama, sehingga para artis ladyboy-nya dipajang didepan gedungnya. Dan harus diakui, mereka tergolong cantik-cantik, jika saja tidak kita sadari jenis kelamin mereka yang sebenarnya. hahahaaaa….. Kostum panggung mereka juga tergolong serba terbuka dan mewah, tapi tidak vulgar. Masih batas wajarlah menurut saya…. memang ada 1 atau 2 orang yang hanya memakai set piece. Banyak yang pada berfoto ria bersama para artisnya dengan uang tips 10 THB.


Setelah menukar voucher eticket kami di counternya, pengunjung diberikan free soft drink. Duduknya juga sudah ditentukan nomernya, jadi tidak bisa sembarangan. Selama pertunjukan diumumkan bahwa dilarang merekamnya dan akan ditegur oleh petugas yang selalu bersiaga satu terus dibelakang panggung. Tapi curi-curi sedikit bolehlah….
Selama kurang lebih 1 jam 15 menit, penonton akan disuguhi berbagai musical dance mulai dari tradisional hingga modern. Yang paling keren adalah show ala hudson, yakni separuh pria & separuh wanita….. Selama ini hanya melihat di TV terasa biasa, ternyata jika melihat langsung itu keren abissss……
Terlepas dari kontroversi masalah isu trans gender, overall pertunjukkannya sendiri menurut kami sangat bagus kok….. tidak sevulgar yang dibayangkan orang-orang. Kalau soal kostum, rasanya hampir semua cabaret show di seluruh dunia ya begitulah kostumnya. Saya pernah menyaksikan cabaret show di shenzhen & guang zhou, kurang lebih serupalah kostumnya. Recommend buat traveler yang mau berlibur ke pattaya.
Dan malam hari ini kami tutup dengan makan malam nasi kari India di food court depan hotel, karena memang agak susah mencari makan halal disini…. Tadinya sih sehabis makan mau jalan jalan santai keliling sekitar hotel, tapi berhubung si kecil sudah capek ya pilih istirahat sajalah.